15 Feb 2009

DIOHORMATI ATAU DITAKUTIKAH KITA

Setiap orang yang pasti ingin dihormati orang lain, tapi mendapatkan suatu penghormatan dari orang lain bukanlah hal yang mudah. Ada kata-kata lama yang menyebutkan jika ingin dihormati orang maka hormatilah orang lain terlebih dahulu, memang bukan hal yang sepele namun bisa kita coba. Namun ada persamaan antara dihormati dan ditakuti bahkan kita terkadang tidak tahu kita dihormati atau ditakuti orang lain.

Cerita :
Suatu kala ada seorang Direktur Eksekutif di sebuah perusahaan multinasional. Masa muda Direktur ini dulunya dipenuhi dengan kebanggaan. Bangga karena pintar dan dapat lulus dengan angka memuaskan. Dan karena itu maka dia bersikap angkuh pada orang yang tidak sepandai dirinya. Keangkuhan ini tumbuh menjadi suatu keegoisan saat bekerja. Direktur ini egois karena mengejar karir secepat mungkin, tanpa mempertimbangkan perasaan orang yang diduluinya. Yang penting menurutnya adalah sampai di tujuan dengan cepat tanpa pernah sadar bahwa kepandaian dan caranya memenangkan perdebatan di meja rapat dapat menyakiti teman dan seniornya sendiri. Waktu itu yang ada dalam pikirnya ‘yang penting dewan direksi senang dan puas dengan kinerjaku’. Maka dari itu karirnya pun melesat cepat bak meteor, dan inipun berpengaruh dengan gaji dan fasilitas yang dimilikinya.

Selain itu dia juga seorang yang ingin semuanya berjalan lancar jadi tidak heran jika ada bawahannya yang melakukan kesalahan langsung dimarahinya. Walaupun begitu semua bawahannya tetap menjalani semua perintah sang direktur ini. Pada suatu hari si direktur ini mengundang anaknya yang nantinya akan menggantikannya ke kantor. Si anak setelah seharian berkeliling kantor, melihat semua karyawan patuh pada perintah ayahnya dan tidak ada yang membantahnya, dan si anak berkesimpulan bahwa ayahnya dihormati terlebih lagi karena dia merasa ayahnya mempunyai kekuatan di perusahaan itu.

Suatu hari direktur tersebut mengalami kecelakaan pada saat pulang dari kantornya dan akhirnya meninggal dunia. Dirumahnya pada saat sebelum pemakamannya hanya terlihat beberapa orang temannya saja sungguh hal yang aneh karena mengingat posisinya sebagi direktur terlebih lagi hanya terlihat 1,2 karyawannya yang datang. Akhirnya setelah si direktur ini dimakamkan sang anak diangkat menjadi direktur perusahaan tersebut.

Belum segenap seminggu si anak menjadi direktur ada seorang OB (Office Boy) yang meninggal dunia karena sebagai direktur baru ia menyempatkan diri melawat ke rumah si OB yang meninggal tadi. Sesampainya di rumah si OB yang meninggal dia terkejut betapa banyaknya yang melawatnya dan semua karyawan perusahaan datang kesana untuk melawat, sungguh pemandangan yang berbeda waktu ayahnya yang direktur meninggal dunia. Akhirnya karena penasaran dia bertanya kepada salah satu karyawan yang datang kenapa banyak sekali yang datang. Si karyawan lalu hanya menjawab “dia dihormati oleh kayawan disini”

Selesai dia melawat dan pulang kerumahnya dia tetap memikirkan kata-kata yang diucapkan oleh karyawannya. Keesokkan harinya pad saat bekerja dia panggil kembali karyawan yang ditanya pada saat melawat si OB and ditanyanya “Saya ingin kamu jujur jawab pertanyaan saya, kenapa saya lihat banyak sekali orang yang melawat kemarin sedangkan pada saat ayah saya meniggal sedikit sekali dari kalian melawat padahal jabatan ayah saya lebih tinggi?”. Dengan perasaan ragu si karyawan ini menjawab “Itu karena alm Udin (nama si OB) kami hormati dia membantu kami kapan saja walaupun sebenarnya terkadang bukan tugasnya.”. “bagaimana dengan ayah saya apa kalian tidak menghormatinya jadi kalian tidak datang bukannya kalian menghormatinya kalian mematuhi semua perintahnya” bentaknya “Ayah anda bukan dihormati oleh karyawan tapi ditakuti mereka takut dipecat jika ada yang salah,jika tidak mematuhi perintahnya jadi sebenarnya kami bukannya hormat tapi takut.” Dengan nanda yang sedikit pelan jawab karyawannya.

Setelah dia pulang dia merenungkan kembali kata-kata si karyawan. Dia bingung apakah perbedaan dihormati dan ditakuti. Setelah beberapa lama dia baru menyadari dihormati dan ditakuti adalah hal yang sama namun berbeda, perbedaannya adalah dihormati akan selalu selama-selamanya walaupun sudah tidak ada di dunia ini lagi dan ditakuti hanya akan bertahan saat kita hidup dan jika kita sudah tidak ada lagi maka tidak ada lagi orang yang peduli kita akan dilupakan begitu saja.
Jadi anda pilih yang mana dihormati atau ditakuti yang jelas saya sendiri ingin dihormati, walaupun tidak mudah untuk dihormati kenapa tidak kita mulai dari sekarang.

2 komentar:

Wahyu mengatakan...

bay, etika copas donk!!!
cantumin nama penulisnya

Wahyu mengatakan...

tuker link bay, www.nasipadang93.blogspot.com

Posting Komentar