4 Des 2011

Hidup dan Déjà vu nya (Part 1 : Pengalaman Pribadi)

    Seberapa sering mengalami déjà vu ??? kalau pertanyaan itu untuk aku, maka jawabannya adalah sering banget. Déjà vu itu sendiri menurutku sih kondisi dimana kita pernah merasa bahwa peristiwa yang baru kita alami sudah pernah kita alami. Banyak teori-teori dan definisi lain tentang déjà vu ini… Percaya atau tidak setiap manusia pasti pernah mengalami déjà vu ini.

    Keadaan déjà vu adalah salah satu keadaan yang paling tidak kusukai. Karena setiap kali déjà vu ada perasaan aneh dan otak selalu berpikir keras…Benarkah kejadiana itu pernaha terjadi ??? Ya bagaimanapun kejadian yang kita anggap déjà vu ini kebanyakan dari kita malah kita hiraukan dan biarkan lewat, walaupun beberapa dari kita menganggap serius.


    Seperti kebanyakan orang diriku memilih untuk tidak menghiraukan kejadian yang kuanggap déjà vu ini. Angin lalu lah kalau orang bilang… Cuma lewat saja. Lantas bagaimana dengan anda ???


    Banyak penjelasan tentang déjà vu ini, mulai dari yang masuk akal secara ilmiah sampai yang tidak masuk akal… Terserah orang mempercayai atau tidak, menganggap serius atau tidak, dan bagiamana mengartikannya. Yang jelas diriku percaya bahwa kejadian déjà vu ini tidak lebih dari sebuah kejadian tidak sadar dan hanya sebagai ilusi semata.


    Banyak pengalaman pribadi déjà vu ini, misalnya waktu lagi kegiatan PA (Pencinta Alam) pas sampai disana kok terasa tempat itu bukan tempat asing dan deg… pas melihat suasana disekitar langsung merasa kok itu familiar…ada yang berkata di dalam pikiran “kok, perasaan udah pernah deh kayak gini??? Tapi kapan ???”. Setelah itu diriku ini hanya bisa menghiraukan dan menganggap déjà vu tadi Cuma perasaan saja.


    Keesokkannya pas saat menyiapkan tenda, makanan, api, dan kumpul bareng…deg ! ! ! ada lagi déjà vu. Lagi-lagi perasaan mengatakan bahwa kejadian ini sudah pernah terjadi tapi pikiran dan otak tidak bisa mengingatnya. Aneh déjà vu berturut-turut. Tapi lagi-lagi ku anggap tidak lebih dari False memory.


    Semakin kemari semakin banyak diriku mengalami kejadian déjà vu ini. Entah takut atau apa aku memutuskan untuk berbicara kepada teman-teman yang kupercayai tentang déjà vu ku ini. Sebuah langkah yang kuanggap cukup berat. Berat ??? Berat karena bagi beberapa orang yang kualami ini tidak lebih dari perasaan dan cukup dihiraukan dan berat karena jarang sekali aku membahas masalah pribadi ku kepada mereka. Bukan berarti aku tertutup tapi aku yakin mereka pasti punya masalah yang lebih besar.


    Ok pertama aku putuskan untuk membicarakan ini kepada vivi, seseorang yang sangat special bagiku. Awalnya agak malas, karena aku tahu ini membuatnya khawatir terlebih sudah lama dia memperhatikanku gelagatku dan tahu ada sesuatu yang lain. Karena yakin kalau tidak berbicara akan lebih membuat dia cemas maka kuceritakan semuanya.


vivi
déjà vu itu mungkin benar mungkin ngga, aku tahu kok yang kamu permasalahin adalah bagaiamana menyikapinya…mempercayai atau membiarkannya. Dan apa yang kamu lakukan udah bener kok karena ngga ada yang tahu cara menyikapinya selain diria kamu sendiri… dan kalau itu memang mengganggu mu cerita aja ke aku dan aku akan bantu. You’re always have me beside you…

Kak Nia
Déjà vu itu bisa aja false memory, atau bisa juga memang kejadian yang benar-benar pernah kamu alami dek, Yang jelas jangan sampai itu mengubah kamu, Karena banyak orang yang gila, lantas mendirikan aliran sendiri, atau menganggap bisa melihat masa Cuma gara-gara déjà vu ini. Beberapa peristiwa déjà vu mungkin memang masuk akal dan benar secara ilmiah sementara sisanya tidak. Kita juga tidak bisa membedakan mana yang real dan pernah kita alami atau Cuma perasaan.

    Itu kata mereka… tapi tetap saja walaupun diriku ini kelihatan tenang tapi pikiranku terus berperang melawan perasaan untuk hal-hal déjà vu ini… Tapi memang ini tidak akan mengubah dunia, jangankan dunia hidupku pun takkan berubah karena hal sekecil ini
(spt)

READ MORE - Hidup dan Déjà vu nya (Part 1 : Pengalaman Pribadi)