23 Okt 2011

Review : CIN(T)A

Review film CIN(T)A versi blog ini :


    CIN(T)A judulnya sih simpel dan agak membingungkan tapi ini film wajib di tonton. Sebuah film Indie karya anak negri yang layak kita acungi jempol. Awalnya sih ngga akan percaya kalau ini termasuk film inide tapi setelah lihat infonya dari berbagai web ternyata benar ini adalah film indie. Dan inilah review dan tanggapan film menurut blog ini.


    Film ini rilis di London 2009 lalu, dan di putar di Indonesia di tahun yang sama. Walaupun masuk dalam kategori film indie film ini sudah selayaknya film besar. Tema yang diangkat untuk film ini termasuk berat untuk kategori film indie. Tentang Cina, Perempuan, Tuhan, Suku, Agama, dan Cinta itu lah tema yang diangkat untuk film ini.


    Cerita berawal dari Cina (Sunny Soon), pemuda keturunan Tionghoa. mahasiswa baru arsitektur ITB yang brilian dari Tapanuli. Seorang Kristen yang taat. Dan Annisa (Saira Jihan), aktris, juga senior Cina di kampus. Berasal dari keluarga Jawa yang kental dengan unsur Islam. Pada pertemuan pertama Cina langsung meremehkan bahwa kecantikan berbanding terbalik dengan kepandaian, juga menyebutkan bahwa IPK Annisa paling-paling hanya 2,1. Walau ternyata memang benar tebakan IPK tersebut.


    Keduanya akhirnya saling jatuh cinta, tapi agama, suku, dan keadaan membuatnya cinta mereka cukup complicated. Dialog dan musik latarnya bagus dan tepat untuk suasanya. Walaupun hanya terfokus pada kedua tokoh utamanya film ini tidak terlalu monoton.


    Sayangnya ada beberapa hal yang kurang dari film ini terlepas dari promosinya yang sangat bagus melalui media internet. Salah satu hal yang disayangkan adalah alur yang terputus-putus seperti ada yang hilang dan endingnya yang bagi saya kurang jelas tapi ini bisa dimaklumi dan tidak terlalu bermasalah.


Namun film ini–sebagai debut sutradaranya, Sammaria Simanjuntak–mampu menghadirkan tema yang selama ini cukup dianggap tabu sehingga dapat dihadirkan ke ranah publik dengan segala pro dan kontranya. Serta juga membuat masing-masing penonton mempunyai persepsi dan pandangan yang berbeda-beda dalam melihatnya tanpa harus digiring ke dalam satu opini tunggal.


    Terlepas itu semua film cukup sukses karena tema yang diangkat adalah tema yang dirasa cukup tabu, terlebih sang sutradara, Sammaria Simanjuntak, baru pertama kali membuat film. Hebatnya di film ini kita sebagia penonton tidak diarahkan kepemikiran si pembuat film tetapi penonton lebih bebas untuk mengartikan makna film ini.


    Ok rating saya untuk film ini :


Untuk kategori film indie saya beri nilai 9
Untuk katergori film Indonesia nilainya 8.5

Overall film ini layak untuk ditonton…. Happy to watch :)
(spt)

READ MORE - Review : CIN(T)A

14 Okt 2011

Inilah Jawabannya

Balik lagi ke masalah pribadi ok.

Kali ini tulisannya akan menjawab pertanyaan yang ditanyakan pas sesi wawancara, dan ngga bisa ngejawabnya atau bisa dibilang ragu pas jawabnya.

Q : “Misalnya kamu udah sibuk banget nih, terus saking sibuknya ngga ada waktu lagi untuk nelpon lah, sms lah, atau pokoknya contact sama pacar kamu….terus pacar kamu minta putus aja, nah itu gimana???”

Q : “mau diputusin dan lebih milih kegiatan kamu, atau ninggalin kegiatan dan lebih memilih pacar kamu…inget kamu sama dia udah lima tahun berdua”
..............................
..............................
..............................
..............................
..............................

Ok, untuk pertanyaan itu sejenak aku ngga bisa jawab. Karena dua-duanya sama pentingnya. Dan kalau harus milih salah satu berat. Dan pas wawancara ini pertanyaan yang agak ngga aku suka dan paling lama butuh waktu untuk mikir.

Sekarang setelah berpikir lebih lama lagi, maka jawaban dari aku :

A: “Aku akan lebih memilih pacarku sekarang ketimbang kegiatan, karena dia udah mengorbankan banyak hal untuk aku, mulai dari yang kecil sampai yang besar seperti rela pisah dari orang tuanya dan lebih tetap memilih di sini daripada pindah ke france sana”
..............................
“Aku belum bisa mengorbankan apa-apa bagi dia, dan walaupun mungkin nanti ujung-ujungnya putus (jangan sampai lah), Aku percaya bahwa nanti akan ada orang lain yang akan melakukan hal yang sama untuk aku, rela berkorban demi aku”
..............................
“Karena life is about take and give, when you do something to people, the other people will do the same for you”
..............................
“So aku lebih milih pacar aku sekarang”

Naif memang kedengarannya tapi itu lah jawaban dari hati dan pikiran aku. Terserah orang mau bilang apa, yang jelas bagi aku vivi itu segalanya yang harus aku pertahanin Karena aku percaya susah menemukan perempuan seperti dia, yang mau mengerti semua kekurangan dan kelebihan aku.
READ MORE - Inilah Jawabannya