18 Apr 2009

FILOSOFI PENSIL

Belajar mengenai kehidupan bisa kita lakukan dari siapapun dan apapun termasuk dari sebuah pensil. Nilai filosofis dari sebatang pensil bisa kita pakai untuk menguatkan kita kala kita sedang lemah. Berikut adalah cerita mengenai pensil yang akan segera dibungkus dan dijual ke pasar. Ketika akan dijual kepasaran pensil itu dinasihati mengenai tugas yang akan diembannya. Maka, beberapa wejangan pun diberikan kepada pensil. Ada lima wejangan yang diberikan kepada pensil bahwa tugasnya yang pertama dan utama adalah membantu orang sehingga memudahkan mereka menulis. Kalau gagal berfungsi sebagai alat tulis seperti macet atau rusak maka tugas utama itu gagal dilakukan.

Kemudian nanti di tengah pemakaian pensil pasti akan mengalami proses penajaman yang memang meyakitkan, tapi itulah yang akan membuat pensil menjadi berguna dan berfungsi optimal. Lalu pensil itu juga diingatkan bahwa yang penting pada dirinya bukanlah yang ada di luar pensil. Yang utama dan yang paling berguna adalah yang ada di dalam diri. Itulah yang membuat diri berharga dan berguna bagi manusia.

Pensil juga tidak bisa berfungsi sendirian. Agar bisa berguna dan bermanfaat, maka pensil harus membiarkan diri bekerja sama dengan manusia yang menggunakannya. Terakhir, apa yang telah dihasilkan itulah yang menunjukkan seberapa hebatnya diri pensil yang sesungguhnya. Bukanlah pensil utuh yang dianggap berhasil, melainkan pensil – pensil yang telah membantu menghasilkan karya terbaik, yang berfungsi hingga potongan terpendek. Itulah yang tujuan sebenarnya pensil dibuat.

Filosofi pensil ini mengingatkan kita akan tujuan dan misi kita berada di dunia ini. Kita berada dan diciptakan ataupun dilahirkan di dunia ini dengan suatu sebab. Yang jelas, ada sebuah tujuan dalam diri kita yang perlu untuk digenapi dan diselesaikan. Kehidupan kita juga diartikan untuk menjadi berguna dan bermanfaat serta positif bagi orang-orang di sekitar kita, minimal untuk orang-orang terdekat. Jika tidak, maka kita tidak berguna Seperti halnya pensil kita juga akan mengalami proses penajaman sehingga kita bisa berguna optimal.

Karenanya tatkala kesulitan, hambatan ataupun tantangan datang, syukurilah karena itu semua berguna dan bermanfaat, sehingga kita selalu belajar darinya untuk menjadi lebih baik. Ingatlah Donald Trump yang sempat diguncang masalah finansial dan nyaris bangkrut. Namun, kebangkrutannya itulah yang justru menjadi pelajaran dan motivasi baginya untuk sukses lebih langgeng. Kadang penajaman itu 'sakit'. Namun, itulah yang justru akan memberikan kesempatan kita mengeluarkan yang terbaik.

Ketiga, bagian internal diri kitalah yang akan berperan. Saya sering menyaksikan banyak artis, ataupun bintang film yang terkenal yang sukses karena kemampuan dalam diri mereka. Filosofi serta semangat merekalah yang membuat mereka menjadi luar biasa. Demikian pula pada diri kita. Pada akhirnya, apa yang ada di dalam diri kita seperti karakter, kemampuan, bakat, motivasi, semangat, pola pikir itulah yang akan lebih berdampak daripada tampilan luar diri kita.

Keempat agar kita berfungsi dengan baik maka kita harus belajar tunduk, dimana kita harus tahu kapan kita harus dapat bekerjasama dengan orang lain dan kapan kita harus bermain sendiri.

Terakhir dalam filosofi pensil dikatakan bahwa kita harus meninggalkan warisan yang berharga, meskipun kecil tapi hasil karya adalah luar biasa.

Semoga bagian dari filosofi ini menguatkan kita hingga menjadi pribadi yang bisa berkontribusi pada dunia dan berguna

Antusiasme adalah induk dari segala usaha tanpa antusiasme tidak banyak hal besar yang bisa kita raih di dunia ini

0 komentar:

Posting Komentar